Wednesday, July 15, 2009

Mahluq Dari Sang Khaliq


Mahluk dari Sang Khaliq POSISI ANDA DIHADAPAN ALLOH (Syekh Zaruq dalam Syarah Al-Hikam) Jika Anda mulai berorientasi serba duniawi,memburu duniawi, itu tandanya Allah sedang menghina Anda. Jika Anda sedang berorientasi dalam ubudiah
itu tandanya Allah sedang menolong Anda. Jika Anda sedang sibuk dengan urusan sesama manusia, sampai lupa dengan Allah, itu tandanya Allah sedang berpaling dari diri Anda Jika Anda dijauhkan dari rintangan-rintangan menuju kepada Allah, sesungguhnya Allah sedang mendidik budi pekerti kehambaan Anda. Jika Anda bergairah dalam munajat kepada-Nya, itu tandanya Allah sedang Mendekati Anda. Jika Anda ridla atas ketentuannya, dan Ridla bersama-Nya, itu tandanya Allah Ridla kepada diri Anda. JANGAN MERASA DIRI LEBIH MULIA DARI ORANG LAIN Memang untuk menghina orang lain itu pekerjaan gampang tidak perlu repot-repot. Penyakit tersebut hampir tidak terasa, walaupun ia telah menyusup memasuki daerah perasaan kita. Tetapi kalau kita teliti dengan “kacamata rasa”, baru kita menyadari bahwa perasaan kita sudah hampir ambruk. Sebab akibat lupa meneliti diri, bisa menimbulkan keinginan dalam hati untuk menghina orang lain. Padahal dirinya sendiri belum tentu benar. Pada dirinya sendiri banyak hal yang harus disingkirkan, yang pantas jadi ejekan, yang pantas ditiadakan, yang pantas dimusnahkan dan masih banyak kejelekan lainnya. selain itu berusahalah untuk terus belajar,belajar dan belajar perkayalah perpustakaan otak kita dgn menambah ilmu di setiap harinya..."Undzur maa qaala, walaa tandzur man qaala" ( Sayyidina Ali K.W ) 'perhatikan apa yang diucapkan jangan dilihat siapa yang mengucapkan' SEMUA MILIK ALLAH Yakinkan bahwa diri kita tidak punya apa-apa. Tidak pernah mengadakan apa-apa. Tidak pernah membantu apa-apa. Tidak pernah menambah apa-apa. Kita tidak kaya, bukan miskin. Tidak pintar bukan bodoh. Semua pemberian Allah. Kita tidak punya dan tidak memiliki sesuatu. Coba bayangkan, kalau dalam hati kita ada sedikit saja rasa memiliki, apalagi sampai tidak terasa terucapkan, itu sama saja artinya dengan mengambil hak Allah. Kita harus terus berpegang teguh kepada Allah yang Maha Kuasa. Agar mendapat perlindungan sepenuhnya dari-Nya. Penuh pertolongan Allah, penuh dengan petunjuk Allah, penuh dengan hidayah Allah, penuh dengan kasih Allah. Tapi sebaliknya, apabila AKU yang merasa, aku yang punya, itu artinya mengambil wewenang Allah. Akibatnya kita akan dipenuhi kebingungan, kesusahan. Meskipun kaya, pintar tapi hatinya penuh dengan kebingungan. Sebagai sorang mu’min, selamanya harus merasa gembira. Kenapa tidak? Seumur hidup merasa dipelihara oleh Allah. Jika tidak memiliki perasaan tersebut maka perasaan kita akan bingung dan susah selamanya. Semoga Allah mengampuni kita semua.

No comments:

Post a Comment

bagi yang mau brbagi coment atau opini silahkan....

MY BLOG